Monday, March 12, 2012

Industri Kaos di Tangan Kita!

Heh beneran? Memang bisa ya? Ah bercanda?
Mungkin sekilas itu yang ada dibenak kalian saat membaca postingan ini. Tapi pada kenyataannya itu bukanlah suatu yang mustahil. Industri kaos berada di tangan kita? Mengapa tidak?


Kini membuat sebuah industri yang bergerak di bidang kaos atau yang lebih kita kenal dengan istilah "clothing company" bukanlah hal yang mustahil. Bahkan dengan modal desain dan materi yang minim pun kita dapat merealisasikannya. Jika beruntung pun kita dapat membuatnya sebesar nama clothing company seperti Damn! I Love Indonesia, yang kini sedang naik daun di Indonesia. Caranya adalah bagaimana kita menyiasati modal yang minim tersebut, dengan mengubahnya menjadi sebuah pencapain yang semaksimal mungkin. Ada beberapa cara mudah dan jitu membuat sebuah clothing company dengan modal yang terhitung minim, dan salah satunya adalah dengan sistem pre-order

Pre-Order yang kebanyakan orang lebih suka menyingkatnya menjadi PO adalah salah satu proses jual-beli barang, seperti kaos, topi, sepatu, dsb. Proses PO pada umumnya adalah menghimpun dana order dari para konsumen, dan setelah dana dirasakan cukup kemudian di order ke produsen barang untuk proses pencetakan. Misalnya seperti proses pre-order kaos, pemilik perusahan/clothing company yang bersangkutan menginformasikan bahwa akan mencetak kaos dengan desain dan detail kaos yang telah disebutkan. Pemilik perusahaan disini mencantumkan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh para konsumen jika ingin mendapatkan barangnya, seperti pembayaran yang harus lunas sebelum tanggal yang telah ditentukan atau semacamnya. Seperti contoh desain layout PO di bawah ini.


Dalam informasinya kita juga menyertakan tanggal ditutupnya sistem pre-order, serta tanggal kapan barang tersebut jadi dan siap dikirim ke alamat para konsumen/pemesan. Pastikan tanggal penutupan dan ketersedian barang tidak terlampau dekat. Tujuannya adalah mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan, sperti keterlambatan pencetakan oleh pihak produsen atau pencetak kaos. Hal ini juga mengingat proses pencetakan sebuah kaos tidaklah gampang, dan memerlukan waktu yang cukup lama.

Sertakan kontak kita pada info pemesanan agar para konsumen tahu harus menghubungi siapa jika ingin mendapatkan barang yang bersangkutan. Setelah ada pemesan yang masuk, jangan lupa untuk mencatat kontak pemesan tersebut. Tujuannya agar kita dapat menghubunginya kembali jika barang sudah siap ataupun seperti saat ada kendala teknis yang menyebabkan ketersedian barang menjadi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.

Lalu bagaimana mengatasi persoalan pencetakan kaos, yang biasanya produsen/pencetak kaos tidak dapat mencetak kaos dengan jumlah yang kecil. Caranya adalah kita menentukan berapa jumlah minimal pemesan untuk proses pencetakan. Semisal kita menargetkan 12 orang untuk proses ini, maka berilah keterangan bahwa kaos akan tersedia jika pemesan sudah mencapai 12 orang.

Sementara untuk mengatasi dana yang minim bahkan kita tak ada dana sekalipun saat proses pre-order ini berlangsung, caranya adalah menyertakan informasi pembayaran pada poster infonya. Semisal para pemesan kita beri informasi bahwa setalah memesan wajib membayar lunas atau DP 50% dari harga yang ditentukan. Berilah pula tambahan harga untuk pemesan luar kota yang otomatis memerlukan ongkos pengiriman barang. Apabila kita memasang target DP 50% untuk pembayaran pertama, berilah info tambahan bahwa pembayaran harus dilunasi setelah proses pencetakan barang selesai. Sistem pembayaran dapat dilakukan dalam berbagai cara baik langsung ataupun tidak langsung seperti via transfer. Untuk pembayaran via transfer ke rekening kita misalnya, jangan lupa sertakan informasi untuk memotret bukti transfer misalnya. Hal ini bertujuan agar kita tahu pasti apakah pemesan sudah mengirimkan uang pembayarannya kepada kita atau belum.


Setelah semua proses telah dipenuhi semua pemesan, dan tanggal dari proses pre-order ini sudah mencapai batas akhir, saatnya kita menyerahkan desain kaos kita ke produsen kaos untuk proses cetak. Setelah proses cetak selesai barulah kita menghubungi tiap pemesan bahwa barang telah jadi dan siap dikirim ke alamat para pemesan. Jangan lupa juga sertakan foto ke para pemesan seperti apa bentuk barang selesai dicetak. Karena ada istilah "no picture = hoax".

Mungkin bagi sebagian konsumen sistem pre-order seperti ini memakan waktu yang terlalu lama, dan kebanyakan konsumen lebih suka memilih barang yang ready stock. Namun dengan desain ilustrasi kaos yang detail dan unik, akan menarik minat konsumen untuk senantiasa menunggu lama sebuah desain kaos yang menurutnya bagus dan itu adalah hal yang sepadan bagi mereka.

Referensi: Shopping Village

No comments:

Post a Comment