Friday, August 24, 2012

Artwork for Sale: Mr. Vampire

by Rahadil Putra Hermana | BodilPunk


Drop your message/comment if you interested. Email: rahadilhermana@yahoo.com
and visit the artist page on www.facebook.com/rahadilbodil

Friday, August 3, 2012

Artwork for Sale: Gori Wrestler


by Rahadil Putra Hermana | BodilPunk

 
 Gori Wrestler | sumber: www.facebook.com/rahadilbodil
 
Drop your message/comment if you interested. Email: rahadilhermana@yahoo.com
and visit the artist page on www.facebook.com/rahadilbodil

Wednesday, June 20, 2012

Artwork for Goccu Wear


Goccu Wear, sebuah independent clothing yang bermarkas di Tangerang ini adalah salah satu klien saya. Dengan tema "The Wolf", alhamdulillah saya dapat merampungkan desain untuk Goccu Wear dengan waktu yang cukup singkat. Berikut adalah foto artwork saya untuk desain kaos Goccu Wear.


Konsep desain dari artwork "The Wolf" sendiri, saya ingin memasukkan segala unsur yang berhubungan dengan kehidupan serigala pada desainnya. Selain kepala serigala dan text Goccu Wear, ada tambahan 3 unsur diantara desain tersebut, yaitu gunung salju, pohon cemara, dan segitiga pada latar belakangnya. Adanya unsur gunung salju dan pohon cemara merupakan 2 unsur yang sangat erat kaitannya dengan habitat dan karakter dari serigala yang hidup di daerah pegunungan yang bersuhu rendah dan dingin. Sementara untuk latar belakangnya sendiri yaitu bentuk bidang segita tiga adalah pemersatu unsur-unsur tersebut. Selain itu , bentuk bidang segitiga merupakan simbol dari kekuatan yang tak pernah terputus.

Jika teman-teman menginginkan jasa desain saya seperti Goccu Wear, kalian bisa mengirimkan message akan ketertarikan kalian pada akun facebook saya.

Monday, June 11, 2012

Jagoan Vektor dari Kota Rembang

Dannie Frankenstein | www.facebook.com/errrmnstr
Dibesarkan ditengah keluarga seniman, membuat Dannie Frankenstein mulai menyukai dunia seni sejak ia masih kecil. Berawal dari kecintaannya terhadap dunia seni itulah ia mulai menggeluti dunia desain grafis sebagai seorang Freelance Designer khususnya dibidang desain kaos. Walaupun menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, tak menghalanginya untuk sukses didunia desain. Berikut wawancara saya dengan Designer sekaligus Owner, Error Monster Clothing ini.
Silahkan perkenalkan dirimu kepada pembaca Dietees
Danny Indra Hermawan
27 Oktober 90' Rembang - Jateng
domisili di Rembang
pekerjaan Freelance Designer
pendidikan terakhir di S1 di STIE YPPI Rembang

Bisa jelaskan kenapa memilih pekerjaan sebagai Freelance Designer dan Illustrator?
Freelance designer ya? Sebenarnya saya udah tertarik lama sekali dengan pekerjaan sebagai seorang freelance designer tapi saya masih malu-malu jual design (belum pede) hehe. Tapi sebelumya sudah punya banyak stok desain, karena saya suka iseng buat desain untuk clothingan kecil saya sama temen yang namanya Error Monster Cloth. Karena banyak sekali desain yang nggak masuk di clothingan saya itu, akhirnya saya tampung di album facebook yang saya kasih nama "Work Art", eh taunya gak sengaja suatu hari ada yang nanya harga. Nah mulai saat itulah saya terus menggeluti pekerjaan tersebut.
Bisa jelaskan style gambar pribadimu?
Nah itu yang saya bingung, kadang style gambar saya simple, kadang ada pesenan tengkorak cenderung kasar dan garang gitu, dan kalau saya bisa ya saya kerjakan. Tapi kebnyakan ya design saya cenderung rapi dan tegas, karena pada dasarnya saya suka vector art.

Kenapa vector art?
Emmm, vector, karena saya sekali sama gambar-gambar yang bersifat tegas, line-nya rapi. Lalu kebanyakan klien saya memesan gaya gambar yang seperti itu, jadi secara nggak langsung saya jadi terbiasa menggunakan style ini.




Saya amati style gambar kamu cederung berkarakter fun namun tetap mencerminkan gambar seram, apa alasannya?
Alasannya sih sederhana, saya suka hal-hal yang funny tapi  tetap terlihat menyeramkan. Saya ingin menggabungkan 2 hal tersebut ke dalam 1 bentuk desain. Walapun pada dasarnya tergantung dari mood saya dalam mendesain, dan kebanyakan yang keluar seperti itu.

Bicara soal artis favorit, siapa yang menjadi idola Dannie Frankenstein?
Idola saya Nicolo Nimor,itu yang bisa dikatakan paling banyak meng-influence gaya gambar desain saya. Kalau belum tahu silahkan di check, dia itu orang Filipina. Alasannya mengidolakannya karena gaya gambarnya cocok dengan aliran yang saya terapkan saat ini.


Dari sekian banyak obyek gambar ilustrasi, obyek apa yang jadi favoritmu?
Obyek favorit apa ya? hahaha
Bingung juga kalo harus ditanya obyek favorit saya apa. Favorit mungkin obyek-obyek karakter gitu, seperti kepala manusia dan binatang. Mungkin karena saya suka sekali dengan style sperti itu dan ya karena kemampuan saya cocoknya diobyek-obyek seperti itu.

Terkadang sebagai seorang Illustrator pasti pernah merasakan kejenuhan, apa yang kamu lakukan agar tetap kreatif?
Emmmm, pada dasarnya kan semua harus seimbang ya, biasanya saya kalau jenuh  biasa olah raga, keluar nongkrong sama temen, ya seperti itu. Cuma kalau kretif  menurut saya ya pesanan-pesanan dari klien yang belum pernah saya kerjakan itulah yang menurut saya cara sekaligus sebagai tantangan untuk kita belajar lebih luas lagi, dan lebih kreatif lagi.


Peralatan apa saja yang biasa kamu gunakan dalam berkarya? 
Untuk peralatannya sendiri saya biasanya menggunakan pensil, spidol kertas, scanner, ada ada juga pen tablet tapi jarang saya pakai. Sementara software-nya sendiri dominannya biasa pakai Corel Draw, walaupun terkadang sedikit menggunakan Photoshop juga. Karena pada dasarnya saya suka teknik vektor.

Siapa saja yang pernah menjadi klien Dannie Frankestein hingga saat ini?
Beberapa dari cloting lokal yang pernah menjadi klien saya seperti: Offensif Cloth (Tasik Malaya), Blackstar (Medan), Digger Industry (Jakarta), Retriever Cloth . (Jogja), Seven Clowns (Malang), Dots Rockwear (Malang), Moovee Cloth. (Malang),  Rockaway Cloth (Singaraja Bali), Ruby Soho (Singaraja Bali), Whathefuck (Jogja). Sementara untuk klien yang luar negeri seperti: Abstrax Clothing (Malaysia), Cloud City Apparel (Colombia), Set 4 Lyfe Apparel (Canada), Cuddle Clothing (Canada).

The Griz | sumber: www.facebook.com/errrmnstr

Dari sekian klien, manakah klien yang membuatmu berkesan?
Mungkin pada saat pengerjaan desain untuk Cloud City, Coloumbia. Mereka mencantumkan nama saya di situ, jadi kalau anda search nama saya di google saya ada dinomor urutan pertama dengan desain The Griz (beruang). :)


Sunday, June 10, 2012

When The T-Shirt Illustration Design Met The Musical Genre: Pop

Sejarah Musik Pop

Istilah pop pertama kali dicetuskan oleh pengamat seni rupa berkebangsaan Inggris, Lawrence Alloway. Baginya pop pada prinsipnya merupakan suatu istilah baru, kesadaran baru dari sekelompok seniman dan cedekiawan. Kata pop berasal dari geraakan seni yang muncul sekitar tahun 1960-an di Amerika dan Inggris. Dalam gerakan itu pop kira-kira sebagai resep mengendorkan pandangan-pandangan lama yang dianggap cocok dengan perkembangan zaman. 
Musik Pop (sebuah istilah yang awalnya berasal dari sebuah singkatan dari "populer") biasanya dipahami secara komersial rekaman musik, sering berorientasi menuju pasar muda, biasanya lirik lagunya relatif singkat dan sederhana serta memanfaatkan inovasi teknologi untuk menghasilkan variasi baru pada tema yang ada. Musik pop telah menyergap sebagian besar pengaruh dari bentuk-bentuk lain dari musik popular.

Perkembangannya di Indonesia 

 Koes Plus

Dulu musik di Indonesia banyak diisi oleh band-band dari Malaysia dan Singura. Namun sejak tahun 1960, Indonesia mulai berkreasi sendiri dengan diprakarsai oleh band Koes Bersaudara atau yang lebih kita kenal dengan nama Koes Plus. Sejak saat itu mulai muncul band-band pop di Indonesia. Sekarang telah banyak penyanyi dan band Indonesia yang terkenal di Asia Tenggara seperti Peterpan, Ungu, Wali, dsb.

Eits jangan salah bukan band-band pop diatas yang akan direview pada posting kali ini. Pop yang dimaksud disini adalah band-band indie pop seperti Mocca, Efek Rumah Kaca, Pure Saturday, White Shoes & The Couples Company, Naif, The Trees & The Wilds, dll. Beberapa dari band-band indie pop tersebut akan kita review desain artwork dari t-shirt merchandise mereka. Berikut adalah band-band yang menurut saya memiliki gaya gambar ilustrasi kaos yang menarik untuk diulas, lebih lengkapnya mari ikuti ulasan desain kaos mereka dibawah ini.

1. Naif (Jakarta, Indonesia) www.naifband.com

Naif adalah sebuah band pop terkenal di Indonesia yang terbentuk di Jakarta, 22 Oktober 1995. Berawal dari satu pemikiran, para alumnus mahasiswa IKJ (Institut Kesenian Jakarta) ini membuat band bernama Naif, yang kini tetap solid dengan 4 anggota mereka yang masih bertahan. Meraka adalah David (vokal), Jarwo (gitar), Emil (bass), dan Pepeng (drum).

Sudah bertahun-tahun Naif memakan asam-manisnya industri musik Indonesia, dan selama itu pula pasti sudah banyak pula merchandise yang telah meraka rilis, salah satunya adalah t-shirt. Berikut adalah salah satu merchandise kaos dari Naif favorit saya.


Yaitu kaos merchandise Naif yang diambil dari komik Petualangan Naif: Radio Antik Vol. 1. Menggunakan 2 warna dsar dominasi biru dengan sedikit warna merah, dengan teknik gaya gambar vektor kaos ini terlihat simple namun tetap eye catching. Gambar yang sederhana seperi itu pastilah mudah sekali diingat apalagi jika menggunakan gaya gambar yang khas seperti ini.

2. Mocca (Bandung, Indonesia) www.mymocca.com


Pertama kali  dikenal berkat dirilisnya album kompilasi Delicatessen di tahun 2002, Mocca langsung dapat merebut hati para penggemarnya. Tergabung atas dasar adanya band kampus di tahun 1997-an, Mocca adalah salah satu pelopor band indie pop di Bandung saat itu. Grup ini beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum). Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.

Berikut 2 official merchandise dari Mocca yang saya review.


Mengapa 2 artwork merchandise diatas langsung saya review menjadi satu? Karena jika kita amati bahwa 2 artwork pada desain kaos tersebut memiliki gaya gambar yang sama. Menggunakan warna pastel dan tanpa menggunakan garis tepi atau outline. Entah tekniknya merupakan manual drawing atau digital yang menyerupai manual drawing, akan tetapi desain merchandise Mocca yang satu terlihat sangat unik dan menarik. Karena gaya gambar yang digunakan sangatlah sederhana dengan teknik pewarnaan yang menyerupai pewarnaan ketika kita menggambar dengan menggunakan pensil warna. 

3. Efek Rumah Kaca (Jakarta, Indonesia) www.myspace.com/efekrumahkaca 


Efek Rumah Kaca yang terdiri dari Cholil Mahmud (vokal/gitar), Adrian Yunan Faisal (bass) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum) terbentuk pada tahun 2001. Setelah mengalami beberapa kali perubahan personil, akhirnya mereka memantapkan diri mereka dengan formasi 3 orang dalam band-nya. Sebelumnya, band ini bernama "Hush" yang kemudian diganti menjadi "Superego", yang kemudian berubah lagi pada tahun 2005 menjadi Efek Rumah Kaca- diambil dari salah satu judul lagu mereka. Dan lahirlah Efek Rumah Kaca.

Banyak yang menyebutkan bahwa warna musik Efek Rumah Kaca tergolong dalam post-rock, bahkan adapula yang menyebutkan shoegaze sebagai warna musik mereka. Tetapi, Efek Rumah Kaca dengan mantap menyebutkan bahwa warna musik mereka adalah pop, karena mereka merasa tidak mengunakan banyak distorsi dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock. Secara musikal, Efek Rumah Kaca (ERK) cukup banyak dipengaruhi oleh Jeff Buckley, Smashing Pumpkins, Radiohead, Sting, Jon Anderson, hingga Bjork
.


Sementara itu pada desain kaos merchadise-nya sekilas gaya gambar yang ditonjolkan sama dengan gaya gambar pada merch kaos milik Mocca. Penggunaan warna pastel yang mengesankan cerah serta konsep desain yang lebih menonjolkan bentuk tubuh manusia sebagai obyek utamanya mengesankan desain yang unik pada artwork merchandise ini. Desain yang dipakai menurut saya lebih condong dengan gaya desain surrealism, yaitu penggantian/penambahan bentuk obyek ke bentuk yang lain. Seperti pada gambar tubuh manusia diatas, pengatian bentuk tersebut terletak pada kepalanya yang digantikan oleh pemutar musik kuno. Selain pada warna, kesamaan desain merchandise ERK dengan Mocca juga terletak pada teknik eksekusinya yang berteknik ilustrasi manual. Serta yang khas dari merchandise ERK adalah setiap tema dari konsep artwork-nya diambil berdasarkan judul-judul lagu mereka.

Berdasarkan ulasan merch artwork dari tiga band diatas, dapat kita amati adanya kesamaan dari tiap desainnya. Mulai dari pemilihan warna hingga teknik eksekusi ilustrasinya. Kebanyakan dari artwork merchandise band pop menggunakan gaya gambar dengan teknik menyerupai manual drawing, serta pemilihan warna yang sederhana dengan menggunakan warna pastel yang cerah. Terkait dengan filosofi musik pop itu sendiri memang gaya gambar dari sebuah desain merchandise haruslah seimbang. Warna pastel misalnya, warna ini dipilih karena dapat mewakili soul musik pop yang cenderung mendayu dengan alunan nada yang merdu dan kalem.

Namun tak hanya teknik manual drawing  seperti desain koas milik Mocca & ERK, namun seperti halnya desain kaos milik Naif, artwork musik pop terkadang ada juga yang menggunakan teknik vektor. Namun pop tetaplah pop, sentuhan kalem tetap terasa dari pemilihan warna dari desain tersebut. Tak banyak memainkan warna, sehingga tetap terkesan simpel namun tetap enak dipandang.

Monday, June 4, 2012

Yes! I Can Make Your Brand/Band Artwork

Sebagai mahasiswa memang paling merana jika berhadapan dengan tanggal tua di akhir bulan, karena dimasa itu adalah waktu dimana uang saku kita semakin menipis, hahaha. Oleh karena itu sebagai mahasiswa jurusan desain yang ingin bertahan ditengah kerasnya era globalisasi (hahaha), saya pun mendapatkan ide untuk mendapatkan uang saku melalui jasa pengerjaan desain artwork. Terhitung semenjak pertengahan tahun 2011 kemarin, hingga saat ini sudah ada beberapa pihak yang menjadi klien saya, baik clothing brand maupun band.

Beberapa dari brand/band yang pernah menjadi klien saya antara lain:
1. My Friend's Superstar | Pop Punk (Surabaya, Indonesia)


2. Goodnight Amanda | Easycore (Surabaya, Indonesia)

 
4. Chocolate Disaster | Pop Punk (Surabaya, Indonesia)


3. Moskimos | Power Melodic (Surabaya, Indonesia)


4. Wishper Cloth. (Malang, Indonesia)
5. Goccu Wear (Tangerang, Indonesia)
6. The Dark Heroes Denim (Jakarta, Indonesia)
7. Lovely Sunday (Mataram, Indonesia)
8. Capitalize (Solo, Indonesia)

Bagi teman-teman yang ingin saya buatkan desain artwork seperti gambar-gambar portofolio saya diatas, kalian dapat mengirimkan pesan pada komentar posting ini, atau dapat juga melalui private message via facebook, di www.facebook.com/rahadilbodil. Still enjoy!

Sunday, June 3, 2012

Tumbuh Kembang "Vector Art" di Indonesia

Bagi teman-teman yang belum familiar dengan apa yang dimaksud dengan "Vector Art", pada posting sebelumnya telah saya coba jelaskan apa yang dimaksud dengan seni vektor. Bagi yang belum mengerti dapat teman-teman buka pada halaman ini,  Mengenal Lebih Jauh "Vektor Art".

Pada dasarnya seni vektor merupakan sebuah percabangan dari seni digital secara tekniknya, dan bukan merupakan sebuah aliran seni. Vektor grafis itu sendiri merupakan perpaduan antara bentuk-bentuk dasar geometris seperti: garis, titik, kurva, dan poligon yang didasari dengan perhitungan secara matematis. Peran sebuah unsur matematika disini amatlah sangat penting, karena tanpa unsur tersebut seni vektor maupun vektor grafis tidak ada bedanya dengan seni digital lainnya.

 Vektor Junkie | sumber: vektorjunkie.com

Di Indonesia sendiri, dewasa ini seni vektor cukup berkembang pesat. Hal itu terbukti dengan mulai banyaknya artis-artis vektor muda yang ada sekarang. Pada awalnya seni vektor berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 2000an. Berawal dari populernya salah satu situs desain vektor Indonesia, Vektor Junkie (VJ). Dikala itu, situs VJ dapat dikatan sebagai situs yang fenomenal. VJ mempopulerkan seni vektor di khalayak Indonesia melalui publikasi majalah buatannya, yaitu Vektorika. 


 Vektor Junkie Apparel | sumber: www.facebook.com/vektorjunkie

 Vektorika Magazine Cover Vol.2 No.13 2011 

Vetrorika merupakan salah satu pelopor majalah desain grafis yang khusus merangkum tentang gaya desain vector art. Majalah ini pun dapat dikatakan sebagai jendela ilmu para desainer dan ilustrator kala itu untuk senantiasa mendalami seni vektor. Dengan pengemasannya yang sederhana, Vektorika pun tidak segan membagikan halamannya melalui situs dari VJ yang dapat diunduh secara gratis. Jika teman-teman penasaran seperti apa konten-konten yang ada di majalah Vektorika? Kalian dapat mengunduh majalah Vektorika versi .pdf pada link berikut, Vektorika Magazine.

Kebanyakan dari artis desain kala itu menimba ilmu seni vektor melalui majalah Vektorika. Salah satunya adalah artis dari Indieguerilla, Fredy Chandra yang mulai bervektor ria semenjak ia membaca majalah Vektorika. Serta pada era-perkuliahan pun, artis seperti Singpentinkhappy dan Kama Dwipayana menyukai seni vektor semenjak berkenalan dengan Vektorika. Sangat menguntungkan bagi Kama, karena setelah ia menggeluti seni vektor, ia pun mulai dapat menghasilkan uang atas karya-karyanya. 


WPAP Community | sumber: wpapcommunity.com

Namun tak boleh dilupakan adalah karya vektor bergaya pop art Wedha, seorang ilutrator majalah HAI yang disebut-sebut sebagai pelopor berdirinya aliran "Wedha Pop Art Portrait" atau yang lebih dikenal dengan WPAP. Karya-karya beliau merupakan penggabungan antara aliran kubism dengan pop art, tetapi tetap memperlihatkan detail dari raut muka dari obyek desainnya. Gosipnya? Beliau menciptakan aliran semacam ini karena ingin tetap menggambar raut wajah seseorang dengan detail, walau pengelihatannya mulai berkurang.

 
 Koleksi Kaos WPAP Saya

Saya adalah salah satu penggemar karya Wedha. Menurut saya desain vektor seperti ini sangatlah unik, karena beliau dapat mengembangkan 2 aliran seni sekaligus, baik itu vector art maupun pop art. Desain vektor terlihat dari adanya garis pasti pada bidang desainnya, serta pemilihan warna yang kontras. Tak hanya dengan banyak mengaplikasikan aliran pop art Wedha pada salah satu tugas perkuliahan saya, namun juga saya telah memiliki kaos hasil karya para teman-teman dari komunitas WPAP yang saya dapatkan ketika menghadiri music event "Rockvolution" di Jakarta, tepatnya tanggal  23-24 Juli 2011.

Pada dasarnya seni vektor adalah salah satu seni desain grafis yang hanya terpampang pada media 2D. Namun kini seni vektor juga diaplikasikan pada artwork desain pada kaos, seperti yang dilakukan oleh Vektor Junkie dan juga komunitas WPAP. Semoga saja dengan semakin mudahnya akses ke aplikasi seni vektor, serta ditambah dengan makin meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan menggeluti seni dan desain vektor, maka akan tumbuh pula para artis vektor yang berkualitas dan dapat berkiprah di dunia desain internasional. Amin :)

Referensi: Babyboss Vol 03 Edisi 15 '2010 | Des 2010 - Feb 2011